Kamis, 03 Juli 2014

HARI BEBAS TAS KRESEK SEDUNIA

By: Eka Rimawati


Surabaya - 3 juli ditetapkan sebagai hari bebas tas kresek sedunia. Kenapa demikan?, taukah kita seberapa bahayanya tas kresek bagi keselamatan lingkungan dunia?. Kita mungkin menyadarinya, namun tidak mampu mengubah kebiasaan yang telah menjadi aktifitas tidak sadar. Dengan dalih praktis dan ekonomis, kita telah membahayakan lingkungan dengan menggunakan tas kresek sebagai wadah belanja, bekal makan, barang-barang pribadi dll.
Sampah kresek baru dapat diurai selama 100 hingga 500 tahun kemudian. Bayangkan, seperti apa perut bumi jika didalamnya dipenuhi dengan sampah-sampah kresek yang tertimbun ratusan tahun. Berdasarkan data Greepeace, jutaan biota dilaut mati lantaran menelan sampah kresek. Di surabaya sendiri, pada 2013 lalu, seekor unta ditemukan mati karena kembung dan didalam perutnya ditemukan berkilo sampah kresek yang dia telan.

Memperingati hari bebas tas kresek kali ini, komunitas nol sampah bersama komunitas peduli lingkungan surabaya. Menggelar aksi rampas kresek di salah satu mall terkemuka di kota surabaya, aksi ini merupakan solidaritas dan kampanye penyadaran berkala bagi masyarakat luas, agar terbiasa menggunakan tas kain sebagai wadah bukan tas kresek. Dalam aksi ini, empat orang aktifis lingkungan mengganti kresek para pengunjung yang berbelanja dengan tas kain yang sudah disediakan. Selain itu, mereka juga memberikan pemahaman terkat bahayanya tas kresek bagi lingkungan dan memberikan selembar selebaran.

Hani, koordinator aksi mengungkapkan. Tas kresek merupakan sampah yang berbahaya bagi lingkungan, berdasarkan data dan kajian dari Freeneration Indonesia, pada tahun 2010 setiap tahun pemakaian tas kresek di Indonesia mencapai 700 lembar per orang. Jika jumlah itu dikalikan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237 juta jiwa, maka jumlah sampah kresek di Indonesia per tahunnya bisa mencapai 166 milyar. Menurut Hani, cara kampanye seperti ini cukup evektif untuk memberi kesadaran kepada publik khususnya anak-anak.

Dalam kampanye ini, Hani dan tiga orang temannya tidak tanggung-tanggung. Mereka menggunakan kostum yang dibuat dari limbah kresek dan berjalan menyusuri mall sembar membagikan selebaran kampanye anti tas kresek. Aksi ini dilakukan tidak hanya di kota surabaya, secara bersamaan, aktifis lingkungan lainnya juga melakukan aksi serupa di Bandung, Semarang, Bali dan Jakarta.

Tidak ada komentar: